TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat jet tempur F-22 AS mencegat empat pesawat pengebom dan dua jet tempur Su-35 Rusia di lepas pantai Alaska pada hari Senin.
Komando Pertahanan Aerospace Amerika Utara atau NORAD mengatakan, pengebom nuklir Rusia yang mampu terbang jarak jauh melewati ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara, yang memanjang sekitar 322 km di lepas pantai barat Alaska, menurut laporan CNN, 22 Mei 2019.
Penerbangan pengebom Rusia dipandang oleh para pejabat militer AS sebagai bagian dari upaya Moskow untuk melatih militernya terhadap potensi krisis, sekaligus mengirimkan pesan kekuatan kepada musuh.
Baca juga: Pesawat Mata-mata Rusia Terbang ke Wilayah Udara Amerika Serikat
Pencegatan terbaru ini terjadi di tengah ketegangan dengan Rusia mengenai berbagai masalah geopolitik dan seminggu setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bertemu dengan Rusia Vladimir Putin di kota peristirahatan Sochi di mana ia memperingatkan Rusia tentang ikut campur dalam pemilihan AS.
Jet tempur F-22 AS dan E-3 Airborne Early Warning and Control System dari Komando Pertahanan Aerospace Amerika Utara, mengidentifikasi dan mencegat total empat pengebom Tupolev Tu-95 dan dua jet tempur Sukhoi Su-35 yang memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska (ADIZ) pada 20 Mei, kata NORAD.
"Dua dari pembom Rusia dicegat oleh dua F-22, dan kelompok kedua pengebom dengan jet tempur Su-35 dicegat kemudian oleh dua F-22 tambahan, sementara E-3 memberikan pengawasan menyeluruh," kata NORAD, menambahkan bahwa pengebom dan jet tempur Rusia tetap berada di wilayah udara internasional dan tidak pernah pesawat memasuki wilayah udara kedaulatan Amerika Serikat atau Kanada.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Sukhoi Superjet 100 Aeroflot Terbakar
Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi insiden itu dalam sebuah kicauan Twitter pada Selasa, mengatakan para pengebom Tu-95 "membuat serangan mendadak di atas perairan netral Chukotka, Bering dan laut Okhotsk, serta di sepanjang pantai barat Alaska dan pantai utara Kepulauan Aleut."
"Pada tahap tertentu dari rute, pesawat Rusia dikawal oleh jet tempur #F22 dari #USAF. Total waktu penerbangan melebihi 12 jam," tambah kicauan kementerian pertahanan Rusia.
NORAD fighters intercepted Russian bombers+fighters entering Alaskan ADIZ May 20. 2x Tu-95s were intercepted by 2x F-22s; a second group of 2x Tu-95+2x Su-35 was intercepted later by 2 more F-22’s; NORAD E-3 provided overall surveillance. The aircraft remained in int'l airspace pic.twitter.com/VrNuSWFOQm
— North American Aerospace Defense Command (@NORADCommand) May 21, 2019
Para pejabat AS mengatakan pengebom dan jet Rusia telah terbang di daerah itu beberapa kali dalam setahun selama beberapa tahun terakhir, dan juga dicegat oleh jet AS atau Kanada yang beroperasi sebagai bagian dari NORAD.
Prioritas utama NORAD adalah menjaga wilayah Kanada dan Amerika Serikat.
"Kemampuan kami untuk mencegah dan mengalahkan ancaman terhadap warga negara kami, infrastruktur vital, dan lembaga-lembaga nasional dimulai dengan berhasil mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi secara positif pesawat terbang yang mendekati wilayah udara AS dan Kanada," kata Jenderal Terrence J. O'Shaughnessy, komandan NORAD.
"Patroli oleh pesawat militer Rusia di lepas pantai Amerika Serikat dan Kanada telah tumbuh semakin kompleks dalam beberapa tahun terakhir," kata O'Shaughnessy dalam kesaksian tertulis yang disampaikan kepada Kongres awal bulan ini.
Baca juga: Swedia Klaim Punya Pesawat Tempur Pembunuh Sukhoi Rusia
Dia menulis bahwa patroli pengebom adalah pesan yang dimaksudkan untuk menegaskan kemampuan Rusia dan mengembangkan generasi baru awak udaranya.
"Pesawat tempur NORAD secara rutin mencegat misi penerbangan militer Rusia di AS dan Pertahanan Udara Kanada," kata jenderal tersebut.
Pada Januari, sebuah pesawat E-3 AS, dua jet tempur F-22 dan dua jet tempur CF-18 Kanada juga mengidentifikasi dua pengebom strategis Rusia Tu-160 Blackjack yang memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Kanada.